Sri Handayani, seorang guru di daerah terpencil di Flores, mengabdikan hidupnya untuk mendidik anak-anak yang kurang beruntung. Dengan kondisi fasilitas yang minim, Sri mengajar lebih dari 50 anak setiap hari. Ia sering menggunakan metode kreatif seperti mendongeng dan membuat alat peraga sederhana dari bahan bekas untuk menarik minat belajar siswa.
“Saya percaya pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan mereka,” kata Sri. Meski harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer setiap hari untuk mencapai sekolah, semangatnya tidak pernah surut. Ia bahkan mendirikan perpustakaan kecil di rumahnya agar anak-anak memiliki akses lebih banyak ke buku.
Dedikasi Sri mendapat pengakuan nasional, dan ia dianugerahi penghargaan sebagai Guru Inspiratif Indonesia. Kisahnya membuktikan bahwa seorang perempuan bisa menjadi agen perubahan meski dengan keterbatasan.
Leave a comment