
Jakarta – Sekolah Al-Izhar Pondok Labu kembali mengirimkan muridnya untuk mewakili Indonesia diajang kompetisi international yaitu World Mathematics Invitational (WMI) di Seoul, Korea Selatan yang berlangsung pada 13-17 Juli 2018. Murid Al-Izhar Pondok Labu yang terdiri dari 4 murid yakni, 3 murid SMA dan 1 murid SMP berhasil memperoleh medali perak dan perunggu di ajang Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) di NJIS Jakarta Utara beberapa waktu lalu yang merupakan sebuah prestasi perdana keikutsertaan Al-Izhar di ajang tersebut. Keberhasilan diajang SEAMO berhak atas undangan untuk mengikuti ajang kompetisi yang lebih besar yaitu World Mathematics Invitational (WMI).
Muhammad Ridwan, guru pendamping kontingen SMP & SMA Al-Izhar Pondok Labu, mengatakan, “Mengikuti kompetisi World Mathematics Invitational ini adalah tahun pertama untuk sekolah Al-Izhar Pondok Labu. Untuk berproses dalam WMI, melalui undangan yang sebelumnya mengikuti kompetisi SEAMO dan berhak masuk ke babak final. Butuh persiapan selama 3 bulan untuk membimbing para murid. Proses pembinaan murid sangat dibutuhkan sejak awal dengan dukungan dari orang tua. Pembinaan dapat dilakukan dengan adanya math club di sekolah sebagai sarana penampung minat murid pada Matematika”.
Sesuai dengan latar belakang sekolah Al-Izhar Pondok Labu, bahwa melalui sekolah sebagai jenjang pendidikan akan mempersiapkan murid yang memiliki kemampuan berbaur dan dapat berkompetisi sejajar dengan warga dunia serta mampu berkolaborasi, bekerjasama dan menjalin hubungan baik dengan mereka, maka ajang kompetisi ini dapat memberikan pengalaman kompetisi di level internasional dalam bidang Matematika dan membuka jejaring kompetisi international.
“Berdasarkan visi dari sekolah Al-Izhar menjadi pusat pendidikan yang menumbuh kembangkan intelektual Islam yang berwawasan luas. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras, disiplin, dan komitmen dari proses pembelajaran para murid. Keikutsertaan murid dalam kompetisi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan potensi mereka.” kata Arnie Arifin, Direktur Utama Perguruan Al-Izhar Pondok Labu
World Mathematics Invitational (WMI) didirikan oleh Kun-Lung Tsai, presiden dari Olimpiade Pendidikan dan Kelompok Kebudayaan, dan Quan Lam, profesor di Universitas dari California, Berkeley, pada tahun 2013. Tujuan WMI adalah mengumpulkan lembaga dan organisasi di seluruh dunia dalam upaya mempromosikan dan mempopulerkan matematika. WMI tidak hanya memberikan kesempatan kepada murid yang berbakat matematika untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional, tetapi juga memungkinkan dunia untuk menyaksikan kemampuan kompetitif mereka. WMI telah mengumpulkan 20 organisasi yang berpartisipasi pada tahun ini yakni, Taiwan, Amerika, Korea, Cina, Inggris, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Nigeria, Indonesia, Iran, Hongkong, Macau, Vietnam, India, Bulgaria, Kazastan, Myanmar, dan Kamboja. Jumlah peserta yang mengikut kompetisi sebanyak 1.200.
