Cantik & Sehat

Masyarakat dan Pemerintah Harus Keroyokan Melawan TBC

Jakarta, — Kampanye TBC di seluruh wilayah Indonesia perlu gencar dilakukan secara terus-menerus agar target eliminasi TBC pada 2030 bisa tercapai. Beban penanggulangan penyakit menular ini dinilai begitu besar.

Demikian benang merah yang mengemuka pada diskusi media massa dengan topik sosialisasi kampanye nasional pemberantasan TBC selama 2018 dengan tema “#PeduliKitaPeduliTBC” yang digelar oleh Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) di Kantor Pusat PPTI, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2018).

“Penyakit TBC ini adalah penyakit lama terjadi hampir di seluruh dunia dan penanganannya tidak sederhana. Untuk itu dirasa perlu kita membicarakan apa yang bisa kita perbuat. Pertama, karena penyakit TBC sudah lama, banyak orang menganggap penyakit ini sudah selesai. Kedua, karena masih banyak ditemukan di Indonesia dengan status menjadi peringkat kedua, selalu yang dilihat adalah pemerintah. Pemerintah dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab. Namun, menurut saya, semua masyarakat harus terlibat di situ. Mari kita diskusikan apa yang bisa kita perbuat. Pemerintah bersama masyarakat perlu mengeroyok TBC ini,” kata Arifin Panigoro, Ketua Umum FSTPI.

Menurut Arifin, jika China dengan penduduk terbesar terbukti bisa terbebas dari TBC dan juga Afrika Selatan yang kini posisinya lebih baik daripada Indonesia, semestinya Indonesia juga bisa. Ia menekankan perlu disampaikan kepada setiap keluarga Indonesia agar jika ada anggota keluarganya terkena TBC tidak perlu ditutup-tutupi karena itu justru berbahaya.

“Tantangan kita ini adalah luasnya geografis Indonesia. Pemerintah saat ini sedang fokus di bagian Barat. Kita bisa bayangkan bagaimana kondisi TBC di daerah Indonesia bagian timur. Kondisi di Papua, misalnya, di mana lingkungan dan tempat tinggal yang jauh dari memadai,” ujarnya.

Dalam paparannya, Executive Secretary FSTPI Mariani Reksoprodjo menyampaikan FSTPI dalam peran FSTPI sebagai fasilitator terus bekerja sama dengan semua pihak untuk menyebarkan informasi terkait TBC kepada masyarakat Indonesia.

“Berbagai penyuluhan dilakukan dengan prinsip preventif dan promotif. Perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa TBC ini bukanlah penyakit turunan, karena guna-guna, atau kutukan. Penyakit TBC harus segera diobati dan pasti sembuh asal pengobatannya betul dan tidak pernah putus obat,” kata Mariani.

Target kampanye nasional TBC yang dilaksanakan oleh FSTPI, yakni generasi milenial yang pada kisaran usia 15-30 tahun. Format kampanye dalam bentuk video yang diviralkan lewat berbagai platform media sosial.

Dijelaskan, dalam kampanye nasional TBC ini, FSTPI menggandeng beberapa figur publik, antara lain Reza Rahadian dan seniman mural Tutugraff, serta Donna Agnesia yang hadir dalam diskusi media. Figur publik yang memiliki banyak pengikut di media sosial ini diharapkan bisa menjadi penyebar informasi dan membuat masyarakat yang mengikuti mereka peduli terhadap TBC.

 

Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP (K), dokter ahli paru dari RSUP Persahabatan, membeberkan terkait penyakit TBC. “Umumnya pengobatan TBC pasiennya menganggap dua bulan pertama merasa sudah sembuh sehingga berhenti meminum obat. Ini yang berbahaya. Ini akan menimbulkan TBRO. Untuk itu, yang perlu kita perhatikan adalah pencegahan bagaimana TBC tidak tertular ke kita,” ujarnya.

Ia mengingatkan, untuk mencapai Indonesia bebas TB pada 2050 diperlukan usaha luar biasa. Kementerian  Kesehatan tentu tidak boleh hanya bekerja apa adanya atau business as usual. Semua yang yang memiliki kontak langsung dengan pasien TBC, kata Erlina, harus diperiksa dan dievaluasi. Ia juga mengharapkan ada usaha mencari pasien TBC dengan melakukan penapisan (screening) pada tempat-tempat umum, seperti di transportasi publik.

“Salah satu upaya dan wujud kepedulian pemberantasan TBC adalah membiasakan diri menggunakan masker. Terutama yang menderita batuk-batuk, di mana pun, terutama di ruangan berpenyejuk udara (AC) wajib mengenakan masker,” ujarnya. Ya, #PeduliKitaPeduliTBC! Pekikan para peserta sambil mengepalkan tangan ke udara menandai berakhirnya diskusi sosialisasi kampanye nasional TBC.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top