
Jakarta – Bagaimana menjadi orang tua yang baik? Tak ada orang tua yang sempurna, begitu juga sebaliknya tidak ada anak yang baiknya sempurna.
Untuk menjadi orang tua panutan maka harus berani membuat keputusan terbaik demi kepentingan buah hatinya. Berikut ada 5 tips untuk belajar mengasuh yang efektif. Lakukanlah secara bertahap dan terus menerus dengan begitu Anda sudah mencoba bergerak ke arah yang tepat.
- Modelling, contohnya ajak anak jalan-jalan bersama Anda, beri pengetahuan tentang budaya antri, membuang sampah pada tempatnya, menyayangi mahluk hidup dan hal positif lainnya. Manusia adalah spesies khusus yang mudah belajar dengan meniru, maka ketika Anda menunjukan perilaku serta sikap positif, anak akan mengikutinya.
- Loving, tunjukan rasa cinta dan kasih sayang kepada anak-anak Anda. Mencintai anak Anda bisa sesederhana memberi mereka pelukan, menghabiskan waktu bersama mereka dan mendengarkan masalah mereka secara serius. Menunjukkan tindakan cinta juga bisa memicu pelepasan hormon rasa baik seperti oksitosin, opioid dan prolaktin. Neurokimia ini dapat membawa kita pada rasa tenang, kehangatan dan kepuasan emosional.
- Positive Parenting, beri anak Anda pengalaman positif, maka mereka akan melakukan hal positif tersebut kepada orang lain. Ajarkan juga tentang moral dan perilaku yang baik kepada anak, Anda harus sering menasehati mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak.
- Communicating and Integrating, kita semua pasti sudah tahu betapa pentingnya komunikasi, bicaralah pada anak Anda dan dengarkan juga dengan seksama ketika mereka sedang bercerita atau curhat. Selain itu, cobalah untuk peka terhadap perasaan anak Anda. Jika terlihat ada sesuatu yang berbeda pada sikapnya, minta anak Anda menceritakan apa yang terjadi dan bagaimana perasaannya, kemudian coba untuk memberikan solusi atau masukan.
- Your Own Well-Being, perhatikan kesehatan fisik serta mental Anda, jangan lupa luangkan waktu juga dengan pasangan Anda. Sederhana, tapi ini menjadi hal positif yang bisa mendukung Anda dalam mendidik buah hati Anda.
Source: Parenting for Brain
