Cantik & Sehat

Botol Motif Batik Terbaru Pigeon dan Pigeon Batik Exhibition

Jakarta – Pada hari Batik Nasional Pigeon kembali meluncurkan Botol dengan Motif yang terinspirasi dari design batik yang memiliki filosofi dalam setiap designnya.

Keberadaan botol Pigeon dengan motif Batik telah diperkenalkan sejak tahun 2014 , dimana ini menjadi momentum awal Pigeon dalam memperlihatkan komitmen dan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya lokal khususnya Batik. Dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya Bangsa khususnya Batik kepada buah hati sejak dini.

Selain dalam wujud botol bermotif batik, kepedulian Pigeon dalam melestarikan batik juga terlihat dalam wujud lainnya yaitu mempersembahkan kain batik cap bermotif bangau dan kupu-kupu di tahun 2016 dan batik tulis bermotif kupu-kupu dan parang di tahun 2017.

Dan di tahun ini, Pigeon kembali berkolaborasi dengan Designer Batik berbakat, Iwet Ramadhan untuk memperkenalkan botol motif Batik terbaru dengan karakter Burung Merak dan Parang. Burung Merak memiliki filosofi simbol keberuntungan dan perlindungan. Motif Parang merupakan simbol keberanian, kepemimpinan, kesuksesan dan kejayaan, selain itu juga terdapat motif Sulur yang merupakan bakal tumbuhan yang bermaknan agar dapat berkembang dengan baik dan motif Seruni yang merupakan simbol dari cinta.

Kolaborasi ini didasarkan atas kesamaan prinsip dalam mengembangkan produk yang berkualitas serta melestarikan Batik sebagai warisan budaya Bangsa.

Pigeon dalam kiprahnya di Indonesia senantiasa mendukung penuh program pemerintah dalam pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sejak bayi dilahirkan dan mendukung pemberian ASI untuk bayi dan sangat memahami pentingnya ASI untuk bayi, karena memiliki kandungan yang kaya nutrisi sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun terdapat kondisi tertentu Ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayinya seperti saat Ibu sedang bekerja di luar rumah, Ibu sedang sakit atau kondisi bayi berkebutuhan khusus seperti bayi lahir Prematur dan bayi bibir sumbing.

Hal tersebut yang kemudian mendorong Pigeon untuk terus berinovasi dengan mengembangkan penelitian mengenai perilaku menyusu pada bayi yang  baru lahir dengan tujuan agar Ibu dapat tetap  memberikan ASI kepada bayinya. Selama lebih dari 60 tahun penelitian yang dikembangkan Pigeon ini tepatnya di Pusat Riset Pigeon di Jepang ‘Joso Laboratory’ yang bekerjasama dengan para dokter anak dari berbagai universitas terkemuka di Jepang ini menganalisa seputar perkembangan mulut dan rahang bayi serta ‘sucking behavior’ pada bayi serta merancang dot agar bayi tetap mendapatkan ASI dan menyusu secara alami apabila Ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayinya.

Dari sisi brand, Pigeon yang telah lebih dari 60 tahun menemani dan mengerti kebutuhan Ibu dan buah hati, senantiasa memiliki komitmen dengan melakukan inovasi dalam mempersembahkan produk yang berkualitas. Mengusung prinsip dukungan dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif maka produk dot dan botol susu pun kami kembangkan berdasarkan hasil penelitian tentang Proses Bayi Menyusu ASI secara alami agar bayi seperti layaknya meminum secara alami, sehingga produk-produk Pigeon semakin merekatkan cinta Ibu kepada sang buah hati. Dan untuk semua botol Pigeon diproduksi dengan menggunakan tinta Food Contact Grade begitu juga dengan botol motif Batik , papar Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division, Pigeon.

Dan untuk mengajak generasi muda turut melestarikan batik sebagai warisan bangsa, di tahun ini Pigeon mengadakan “Pigeon Batik Design Competition, yang telah digelar mulai dari tanggal 4 Mei hingga 26 Agustus 2018. Kegiatan ini terbuka bagi peserta berusia 16-25 tahun dimana peserta secara online  mengirimkan desain karya design batiknya melalui email pigeon.csteam@mic.co.id atau website www.batik.pigeon.co.id. Seluruh karya design yang masuk telah diseleksi oleh Guntur Susilo (Pecinta dan Pelestari Batik) dan penentuan pemenang lomba ini dinilai oleh oleh dewan juri yaitu Iwet Ramadhan (Entrepreneur, Desainer Batik dan Pelestari Batik); Ernanda Putra (Creative Designer) dan Guntur Susilo  (Pecinta dan Pelestari Batik).

Hasil karya yang meraih juara 1,2,3 mendapat kehormatan yaitu foto design karyanya akan dipamerkan dalam ajang ‘Pigeon Batik Exhibition’ yang berlangsung mulai tanggal 2-14 Oktober 2018  bertempat di Ground Floor, Pacific Place Mall, Jakarta.

Sebagai mitra yang berkolaborasi dengan Pigeon untuk mewujudkan komitmen Pigeon dalam melestarikan Batik sebagai warisan Bangsa dengan terlibat mendesain botol motif Batik hingga persembahan kain batik yang diperkenalkan Pigeon sekaligus didaulat menjadi dewan juri pada ‘Kompetisi Desain Batik’, Iwet Ramadhan merasa bangga dapat menjadi bagian dari sebuah inisiatif positif bagi Bangsa. Diutarakannya, “Saya sangat mengapresiasi komitmen dan kepedulian serius yang senantiasa diperlihatkan Pigeon sejak awal saya terlibat dalam program pengembangan desain motif Batik baik dalam wujud botol maupun kain. Saya melihat bahwa Pigeon sangat serius dalam menjalankan program CSR mereka untuk melestarikan Batik. Komitmen dan kepedulian Pigeon tentulah harus mendapat dukungan dari banyak pihak, untuk itu saya selalu terbuka dapat berkolaborasi dengan mereka agar Batik tetap dapat bertahan hingga akhir jaman”.

Iwet menambahkan “Untuk Kompetisi Desain Batik” dimana saya juga dipercaya menjadi dewan juri, saya melihat bahwa anak-anak muda ternyata memiliki passion untuk mendesain Batik yang terbukti dengan beraneka ragam corak dan motif yang masuk dalam kompetisi ini. Disini saya melihat bahwa ajang ‘Kompetisi Desain Batik’ cukup efektif untuk mengajak anak muda turut melestarikan Batik dengan memikirkan desain-desainnya.

 

Sementara pada kegiatan ‘Pigeon Batik Exhibition’ , kami akan menampilkan seluruh koleksi botol Pigeon dengan motif batik dan koleksi kain batik Pigeon. Dalam pameran ini juga ditampilkan foto motif-motif kain Batik dan peralatan yang digunakan dalam proses membatik yang merupakan koleksi Museum Batik Yogyakarta. Serta dipamerkan juga koleksi kain batik karya Iwet Ramadhan dan Guntur Susilo.

Dengan hadirnya pameran Batik ini diharapkan pengunjung dapat menikmati rangkaian kegiatan yang dipersembahkan Pigeon sekaligus menambah informasi mereka tentang Batik .

Kontribusi nyata kepedulian Pigeon pun tak berhenti sampai disini. Sebagai bentuk peduli Pigeon terhadap anak-anak yang kurang beruntung, Pigeon akan mendonasikan sebagian penjualan botol motif Batik terbaru kepada dua (2) Yayasan yaitu Yayasan Sekar Mlati Femina Group senilai Rp. 50 juta dan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) senilai Rp. 50 juta.

Pigeon berharap ke depannya melalui botol motif Batik ini,  Ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya, apabila kondisi tertentu Ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung dan sekaligus untuk memperkenalkan budaya Bangsa agar bayi dapat tumbuh sehat dengan menyusu secara alami sedangkan untuk kain Batik Pigeon ini dapat membantu melestarikan budaya Batik kepada generasi penerus Bangs

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top